Pertumbuhan 8% 'Mustahil', Kata Eks Menteri Jokowi

Cuandigi.site Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Di Sini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Trending, News. Laporan Artikel Seputar Trending, News Pertumbuhan 8 Mustahil Kata Eks Menteri Jokowi Dapatkan wawasan full dengan membaca hingga akhir.

1.1. Target Pertumbuhan Ekonomi 8%: Mungkinkah Tercapai?
2.1. Kesimpulan

Target Pertumbuhan Ekonomi 8%: Mungkinkah Tercapai?

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% selama masa kepemimpinannya. Namun, target ambisius ini diragukan oleh mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago.

Chaniago berpendapat bahwa tidak ada bukti empiris atau teoritis yang mendukung klaim bahwa Indonesia dapat mencapai pertumbuhan 8%. Ia menekankan bahwa ekonomi terbuka seperti Indonesia belum pernah mencatat pertumbuhan 8% secara konsisten setiap tahun.

Sebaliknya, Chaniago menilai ekonomi Indonesia masih berpotensi tumbuh pada kisaran 6%-6,2%. Ia mencontohkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang rata-rata mencapai 9% selama 40 tahun, namun hal itu dicapai melalui strategi yang terencana dan konsisten.

Strategi Tiongkok meliputi pengembangan sektor industri dan bernilai tambah, investasi dalam sains dan teknologi, serta pembangunan industri yang menghasilkan produk-produk industri.

Terkait target pertumbuhan 8%, Presiden Prabowo Subianto mengaku diejek karena dianggap terlalu tinggi. Namun, ia berpegang teguh pada ajaran Presiden Soekarno untuk menetapkan cita-cita setinggi langit.

Prabowo berpendapat bahwa target yang rendah justru menghambat perkembangan bangsa. Ia percaya bahwa dengan menetapkan target yang tinggi, Indonesia akan termotivasi untuk mencapai kemajuan yang lebih besar.

Kesimpulan

Meskipun target pertumbuhan ekonomi 8% merupakan aspirasi yang tinggi, namun perlu dipertimbangkan secara realistis dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Strategi yang terencana dan konsisten, seperti yang diterapkan Tiongkok, dapat menjadi acuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

4 Desember 2024