• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Kelas Menengah Terancam Turun Kasta, Ini Pemicunya

img

Cuandigi.site Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Hari Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Trending, News. Artikel Yang Fokus Pada Trending, News Kelas Menengah Terancam Turun Kasta Ini Pemicunya Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

Distribusi Ekonomi yang Buruk: Penyebab Jatuhnya Kelas Menengah

Distribusi ekonomi yang tidak merata telah menjadi momok yang menghantui Indonesia. Sektor-sektor tertentu dengan keuntungan besar, seperti pertambangan, tidak memberikan efek pengganda yang luas. Selain itu, sektor-sektor ini sulit ditembus karena dikuasai oleh segelintir pihak.

Menurut Andrinof Chaniago, mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas, jatuhnya kelas menengah bukan disebabkan oleh pelemahan ekonomi, melainkan distribusi ekonomi yang memburuk. Bukan asetnya melesu, karena distribusinya makin buruk, tegasnya.

Banyak kelas menengah yang terpuruk ke kelompok ekonomi yang lebih rendah karena sulitnya mencari pekerjaan. Sektor pertambangan, yang hanya mampu menyerap sekitar 2.000 pekerja, menjadi salah satu penyebabnya.

Sementara itu, sektor yang dapat menggerakkan ekonomi secara inklusif, seperti industri manufaktur, terkendala oleh biaya pembiayaan yang mahal dan pasar yang terbuka untuk produk luar. Bahkan, pelaku usaha manufaktur baru pun cenderung memilih industri ekstraktif, seperti sawit, batu bara, dan nikel.

Tapi begitu dapat izin tambang, goyang-goyang kaki, sindir Andrinof. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ekstraktif tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya untuk memperluas sektor-sektor yang dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan efek pengganda yang luas. Selain itu, pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi industri manufaktur dan sektor-sektor produktif lainnya.

Dengan memperbaiki distribusi ekonomi, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mencegah jatuhnya kelas menengah.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan kelas menengah terancam turun kasta ini pemicunya dalam trending, news ini sampai akhir Terima kasih atas dedikasi Anda dalam membaca ciptakan peluang dan perhatikan asupan gizi. Jangan lupa untuk membagikan ini kepada sahabatmu. Sampai bertemu lagi

Masukan kode html
© Copyright 2024 - Ini judul website saya
Added Successfully

Type above and press Enter to search.