Mosi Tak Percaya Menggulingkan Perdana Menteri Prancis

Cuandigi.site Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Sekarang aku mau menjelaskan berbagai manfaat dari Trending, News. Artikel Ini Menawarkan Trending, News Mosi Tak Percaya Menggulingkan Perdana Menteri Prancis Simak artikel ini sampai habis

1.1. Michel Barnier: Perdana Menteri Prancis dengan Masa Jabatan Tersingkat

Michel Barnier: Perdana Menteri Prancis dengan Masa Jabatan Tersingkat

Pada 4 Desember 2024, pemerintahan Perdana Menteri Prancis Michel Barnier digulingkan dalam mosi tidak percaya yang bersejarah. Barnier, yang sebelumnya menjabat sebagai negosiator utama Uni Eropa dalam pembicaraan Brexit, menghadapi kenyataan pahit setelah hanya menjabat selama tiga bulan.

Barnier, yang dilantik oleh Presiden Emmanuel Macron pada September, menunjukkan ketenangan di tengah situasi yang sulit. Ketenangan ini juga terlihat dalam peran sebelumnya sebagai negosiator Brexit untuk Uni Eropa, di mana ia dikenal sebagai sosok yang tegas, sopan, dan dihormati.

Barnier memulai karier politiknya pada usia 27 tahun sebagai anggota parlemen dari Haute Savoie. Ia sering menyebut kawasan pegunungan Alpen ini sebagai asal usul pendekatan metodisnya dalam bekerja.

Dalam mosi tidak percaya, partai-partai oposisi dari sayap kanan dan kiri berhasil menggulingkan pemerintahan Barnier. Seorang menteri dalam kabinetnya menyebut Barnier sebagai inkarnasi stabilitas, tetapi kritik juga muncul. Seorang anggota parlemen menggambarkannya sebagai kekecewaan besar dan terlalu kuno.

Barnier mengajukan pengunduran diri pada 5 Desember 2024. Saya tidak takut, ujarnya sebelum parlemen memutuskan nasib pemerintahannya.

Meskipun memiliki pengalaman panjang, Barnier mengakui bahwa ia tidak tertarik mempertahankan jabatannya dengan segala cara. Ketika diangkat menjadi Perdana Menteri, Barnier yang berusia 73 tahun menjadi yang tertua dalam sejarah modern Prancis.

Menjadi Perdana Menteri adalah suatu kehormatan, katanya dalam wawancara televisi sehari sebelum mosi tidak percaya. Barnier juga dikenang karena bukunya, My Secret Brexit Diary.